Jumat, 23 April 2010

Sejarah Perkembangan Ilmu Kesehatan Masyarakat

SejaRaH KesehataN maSyarakaT..

Sejarah panjang perkembangan masyarakat, tidak hanya dimulai pada munculnya ilmu pengetahuan saja melainkan sudah dimulai sebelum berkembangnya ilmu pengetahuan modern. Oleh sebab itu, akan sedikit diuraikan perkembangan kesehatan masyarakat sebelum perkembangan ilmu pengetahuan (pre-scientific period) dan sesudah ilmu pengetahuan itu berkembang (scientific period).
Periode Sebelum Ilmu Pengetahuan
Dari kebudayaan yang paling luas yakni Babylonia, Mesir, Yunani dan Roma telah tercatat bahwa manusia telah melakukan usaha untuk menanggulangi masalah-masalah kesehatan masyarakat dan penyakit. Telah ditemukan pula bahwa pada zaman tersebut tercatat dokumen-dokumen tertulis, bahkan peraturan-peraturan tertulis yang mengatur tentang pembuangan air limbah atau drainase pemukiman pembangunan kota, pengaturan air minum, dan sebagainya.
Pada zaman ini juga diperoleh catatan bahwa telah dibangun tempat pembuangan kotoran (latrin) umum, meskipun alasan dibuatnya latrine tersebut bukan karena kesehatan. Dibangunnya latri umum pada saat itu bukan karena tinja atau kotoran manusia dapat menularkan penyakit tetapi tinja menimbulkan bau tak enak dan pandangan yang tidak menyedapkan.
Demikian juga masyarakat membuat sumur pada waktu itu dengan alasan bahwa minum air kali yang mengalir sudah kotor itu terasa tidak enak, bukan karena minum air kali dapat menyebabkan penyakit (Greene, 1984).
Dari dokumen lain tercatat bahwa pada zaman Romawi kuno telah dikeluarkan suatu peraturan yang mengharuskan masyarakat mencatatkan pembangunan rumah, melaporkan adanya binatang-binatang yang berbahaya, dan binatang-binatang piaraan yang menimbulkan bau, dan sebagainya.
Bahkan pada waktu itu telah ada keharusan pemerintah kerajaan untuk melakukan supervisi atau peninjauan kepada tempat-tempat minuman (public bar), warung makan, tempat-tempat prostitusi dan sebagainya (Hanlon, 1974).
Kemudian pada permulaan abad pertama sampai kira-kira abad ke-7 kesehatan masyarakat makin dirasakan kepentingannya karena berbagai macam penyakit menular mulai menyerang sebagian besar penduduk dan telah menjadi epidemi bahkan di beberapa tempat telah menjadi endemi.
Penyakit kolera telah tercatat sejak abad ke-7 menyebar dari Asia khususnya Timur Tengah dan Asia Selatan ke Afrika. India disebutkan sejak abad ke-7 tersebut telah menjadi pusat endemi kolera. Disamping itu lepra juga telah menyebar mulai dari Mesir ke Asia Kecil dan Eropa melalui para emigran.
Upaya-upaya untuk mengatasi epidemi dan endemi penyakit-penyakit tersebut, orang telah mulai memperhatikan masalah lingkungan, terutama hygiene dan sanitasi lingkungan. Pembuangan kotoran manusia (latrin), pengusahaan air minum yang bersih, pembuangan sampah, ventilasi rumah telah tercatat menjadi bagian dari kehidupan masyarakat pada waktu itu.
Pada abad ke-14 mulai terjadi wabah pes yang paling dahsyat, di China dan India. Pada tahun 1340 tercatat 13.000.000 orang meninggal karena wabah pes, dan di India, Mesir dan Gaza dilaporkan bahwa 13.000 orang meninggal tiap hari karena pes.
Menurut catatan, jumlah meninggal karena wabah pes di seluruh dunia waktu itu mencapai lebih dari 60.000.000 orang. Oleh sebab itu waktu itu disebut “the Black Death”. Keadaan atau wabah penyakit-penyakit menular ini berlangsung sampai menjelang abad ke-18. Disamping wabah pes, wabah kolera dan tipus masih berlangsung.
Telah tercatat bahwa pada tahun 1603 lebih dari 1 diantara 6 orang meninggal, dan pada tahun 1663 sekitar 1 diantara 5 orang meninggal karena penyakit menular. Pada tahun 1759, 70.000 orang penduduk kepulauan Cyprus meninggal karena penyakit menular. Penyakit-penyakit lain yang menjadi wabah pada waktu itu antara lain difteri, tipus, disentri dan sebagainya.
Dari catatan-catatan tersebut di atas dapat dilihat bahwa masalah kesehatan masyarakat khususnya penyebaran-penyebaran penyakit menular sudah begitu meluas dan dahsyat, namun upaya pemecahan masalah kesehatan masyarakat secara menyeluruh belum dilakukan oleh orang pada zamannya.
Periode Ilmu Pengetahuan
Bangkitnya ilmu pengetahuan pada akhir abad ke-18 dan awal abad ke-19 mempunyai dampak yang luas terhadap segala aspek kehidupan manusia, termasuk kesehatan. Kalau pada abad-abad sebelumnya masalah kesehatan khususnya penyakit hanya dilihat sebagai fenomena biologis dan pendekatan yang dilakukan hanya secara biologis yang sempit, maka mulai abad ke-19 masalah kesehatan adalah masalah yang kompleks. Oleh sebab itu pendekatan masalah kesehatan harus dilakukan secara komprehensif, multisektoral.
Disamping itu pada abad ilmu pengetahuan ini juga mulai ditemukan berbagai macam penyebab penyakit dan vaksin sebagai pencegah penyakit. Louis Pasteur telah berhasil menemukan vaksin untuk mencegah penyakit cacar, Joseph Lister menemukan asam carbol (carbolic acid) untuk sterilisasi ruang operasi dan William Marton menemukan ether sebagai anestesi pada waktu operasi.
Penyelidikan dan upaya-upaya kesehatan masyarakat secara ilmiah mulai dilakukan pada tahun 1832 di Inggris. Pada waktu itu sebagian besar rakyat Inggris terserang epidemi (wabah) kolera, terutama terjadi pada masyarakat yang tinggal di perkotaan yang miskin. Kemudian parlemen Inggris membentuk komisi untuk penyelidikan dan penanganan masalah wabah kolera ini.
Edwin Chadwich seorang pakar sosial (social scientist) sebagai ketua komisi ini akhirnya melaporkan hasil penyelidikannya sebagai berikut : Masyarakat hidup di suatu kondisi sanitasi yang jelek, sumur penduduk berdekatan dengan aliran air kotor dan pembuangan kotoran manusia. Air limbah yang mengalir terbuka tidak teratur, makanan yang dijual di pasar banyak dirubung lalat dan kecoa. Disamping itu ditemukan sebagian besar masyarakat miskin, bekerja rata-rata 14 jam per hari, dengan gaji yang dibawah kebutuhan hidup. Sehingga sebagian masyarakat tidak mampu membeli makanan yang bergizi.
Laporan Chadwich ini dilengkapi dengan analisis data statistik yang bagus dan sahih. Berdasarkan laporan hasil penyelidikan Chadwich ini, akhirnya parlemen mengeluarkan undang-undang yang isinya mengatur upaya-upaya peningkatan kesehatan penduduk, termasuk sanitasi lingkungan, sanitasi tempat-tempat kerja, pabrik dan sebagainya. Pada tahun 1848, John Simon diangkat oleh pemerintah Inggris untuk menangani masalah kesehatan penduduk (masyarakat).
Pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20 mulai dikembangkan pendidikan untuk tenaga kesehatan yang profesional. Pada tahun 1893 John Hopkins, seorang pedagang wiski dari Baltimore Amerika mempelopori berdirinya universitas dan didalamnya terdapat sekolah (Fakultas) Kedokteran.
Mulai tahun 1908 sekolah kedokteran mulai menyebar ke Eropa, Canada dan sebagainya. Dari kurikulum sekolah-sekolah kedokteran tersebut terlihat bahwa kesehatan masyarakat sudah diperhatikan. Mulai tahun kedua para mahasiswa sudah mulai melakukan kegiatan penerapan ilmu di masyarakat.
Pengembangan kurikulum sekolah kedokteran sudah didasarkan kepada suatu asumsi bahwa penyakit dan kesehatan itu merupakan hasil interaksi yang dinamis antara faktor genetik, lingkungan fisik, lingkungan sosial (termasuk kondisi kerja), kebiasaan perorangan dan pelayanan kedokteran / kesehatan.
Dari segi pelayanan kesehatan masyarakat, pada tahun 1855 pemerintah Amerika telah membentuk Departemen Kesehatan yang pertama kali. Fungsi departemen ini adalah menyelenggarakan pelayanan kesehatan bagi penduduk (public), termasuk perbaikan dan pengawasan sanitasi lingkungan.
Departemen kesehatan ini sebenarnya merupakan peningkatan departemen kesehatan kota yang telah dibentuk di masing-masing kota, seperti Baltimor telah terbentuk pada tahun 1798, South Carolina tahun 1813, Philadelphia tahun 1818, dan sebagainya.
Pada tahun 1872 telah diadakan pertemuan orang-orang yang mempunyai perhatian kesehatan masyarakat baik dari universitas maupun dari pemerintah di kota New York. Pertemuan tersebut menghasilkan Asosiasi Kesehatan Masyarakat Amerika (American Public Health Association).
Sumber :
Prof. Dr. Soekidjo Notoatmodjo. Prinsip-Prinsip Dasar Ilmu Kesehatan Masyarakat. Cet. ke-2, Mei. Jakarta : Rineka Cipta. 2003.

Selasa, 20 April 2010

Faktor-faktor yang mempengaruhi Kesehatan

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KESEHATAN
Umum, Ada tiga faktor yang mempengaruhi kesehatan seseorang yaitu :
a. Penyebab penyakit.
b. Manusia sebagai tuan rumah.
c. Lingkungan hidup.

Gangguan keseimbangan antara ke tiga faktor tersobut menyebabkan timbulnya penyakit.
Usaha-usaha Kesehatan Masyarakat ditujukan untuk mengendalikan keseimbangan dan ke tiganya sehingga setiap warga masyarakat dapat mencapai derajat kesehatan yang setinggi-tingginya
a. Penyebab Penyakit
Penyebab penyakit dapat dibagi dalam dua golongan yaitu:
1) Golongan exogen
Yaitu penyebab penyakit yang terdapat di luar tubuh manusia yang dapat menyerang perorangan dan masyarakat.
2) Golongan endogen
Yaitu penyebab penyakit gang terdapat di dalam tubuh manusia yang dapat menyerang perorangan dan masyarakat.
1) Golongan exogen
Golongan exogen dibagi dalam
a) Yang nyata dan hidup
Penyebab penyakit ini sering disebut bibit penyakit, berupa bakteri, virus, rickettsia, jamur, protozoa, cacing dan sebagainya.
b) Yang nyata tak hidup
(1) Zat-zat kimia: racun, asam atau alkali kuat, logam dsb.
(2) Trauma (ruda paksa)
- Trauma elektrik : kena arus listrik.
- Trauma mokanik : terpukul, tertabrak.
- Trauma thermik terbakar.
(3) Makanan kekurangan beberapa zat makanan seperti protein, vitamin atau kekurangan makanan secara keseluruhan (kelaparan).
c) Yang abstrak
(1) Bidang ekonomi : kemiskinan
(2) Bidang sosial : sifat a-sosial; anti social
(3) Bidang mental (kejiwaan) kesusahan, rasa cema, rasa takut.
Catatan :
- Sifat a-sosial yaitu. sifat orang yang tak dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya, sehingga seringkali melakukan tindakan-tindakan yang tidak sesuai dengan hukum-hukum yang berlaku dalam masyarakat. Orang demikian biasanya dibenci masyarakat.
- Sifat anti sosial yaitu sifat orang yang terangterangan tindakannya bertentangan dengan hukum-hukum yang berlaku dalam masyarakat.
Orang-orang ini sangat merugikan masyarakat.
2) Golongan endogen
Penyebab penyakit golongan endogen terdiri atas komplex sifat seseorang yang dasarnya sudah ditentukan sejak lahir, yang memudahkan timbulnya penyakit-penyakit tertentu.
Ke dalam golongan ini termasuk antara lain
- Habitus (perawakan) misalnya habitus asthenicus yaitu perawakan yang tinggi, kurus dan berdada sernpit dikatakan mudah terserang penyakit tuberculosa.
- Penyakit-penyakit turunan misalnya : asthma, buta warna, haemophili.
- Faktor usia : daya tahan tubuh pada bayi, anak-anak, orang dewasa dan pada usia lanjut berbeda-beda.
b. Manusia sebagai tuan rumah
Berbicara tentang kesehatan, maka jelaslah manusia sebagai tuan rumah, yaitu manusia yang dihinggapi penyakit merupakan faktor yang sangat penting.
Bila seseorang dikenai sesuatu penyebab penyakit atau: ditulari bibit penyakit, belum tentu akan menjadi sakit, karena-masih tergantung pada beberapa hal.
Salah satu diantaranya yaitu daya tahan tubuh orang tersebut. Daya tahan tubuh yang tinggi baik jasmani, rohani maupun sosialnya dapat menghindarkan manusia dan berbagai jenis penyakit.
Daya tahan tubuh ini dapat dipertinggi dengan :
- Makanan yang sehat, cukup kwalitas maupun kwantitasnya.
- Vaksinasi untuk mencegah penyakit infeksi tertentu.
- Pemeliharaan pembinaan kesempatan jasmani dengan olah raga secara teratur.
- Cara hidup yang teratur bekerja, beristirahat, berrekreasi dan menikmati hiburan pada waktunya.
- Menambah pengetahuan baik dengan menuntut ilmu dibangku sekolah, mernbaca buku-buku ilmu pengetahuan ataupun dari pengalaman-pengalaman hidup dalam masyarakat.
- Patuh pada ajaran agama.
Daya tahan. masyarakat tergantung pula pada daya tahan perorangan yang membentuk masyarakat tersebut. Makin tinggi daya tahan perorangannya, serta makin banyak peroraugan yang meningkatkan daya tahan tubuhnya, akan makin tinggi pulalah daya tahan masyarakat, sehingga kesehatan masyarakatnya akan lebih terjamin.
Catatan :
- Rekreasi adalah :
  • Kegiatan manusia yang memberikan kepadanya rasa senang, puas, bahagia sehingga ia seakan-akan menjadi manusia baru yang diciptakan kembali (direkreasikan) dalam bentuk yang lebih mampu.
  • Kegiatan manusia yang lain dad pada kegiatan routine, dilakukan demi kegiatan itu sendiri atas pilihan bebas dan dapat membawa manusia kepada rasa penemuan diri kembali.
- Rekreasi tidak sarna dengan hiburan.
  • Hiburan dapat membawa manusia kepada rasa lupa akan dukanya tapi belum tentu sanggup mencapai keadaan penemuan diri kembali.
c. Lingkungan hidup
Lingkungan hidup adalah segala sesuatu baik benda maupun keadaan yang berada di sekitar manusia, yang dapat mempengaruhi kehidupan manusia dan masyarakat.
Lingkungan hidup ini dapat dibagi dalatn empat golongan yaitu:
1) Lingkungan biologik.
2) Lingkungan fisik.
3) Lingkungan ekonomi.
4) Lingkungan mental sosial.
Ke empat macam lingkungan hidup ini masing-masing ada yang berguna dan ada yang merugikan, serta yang satu mempengaruhi yang lainnya secara timbal balik.
1) Lingkungan biologik
Terdiri atas organisme-organiasme hidup yang berada di sekitar manusia.
- Yang merugikan
  • Bibit-bibit penyakit seperti bakteri, virus, jamur, nickettsia, protozoa, cacing dan sebagainya.
  • Binatang penyebar penyakit seperti : lalat, nyamuk, kutu-kutu dan sebagainya.
  • Organisme-organisme sebagai hama tanaman atau pembunuh ternak.
- Yang berguna
  • Tumbuh-tumbuhan dan hewan sebagai sumber bahan makanan.
  • Organisme yang berguna untuk industri misahiya untuk pembuatan antibiotika atau sebagai bahan obat.
2) Lingkungan fisik
Terdiri atas benda-benda yang talc hidup yang berada di sekitar manusia. Termasuk ke dalam golongan ini udara, sinar matahan, tanah, air, perumahan, sampah dan sebagainya..
- Yang merugikan
  • Udara yang berdebu, mengandung gas-gas yang merugikan yang yang berasal dari kendaraan bermotor maupun pabrik-pabrik.
  • Iklim yang buruk.
  • Tanah yang tandus.
  • Air rumah tangga yang buruk.
  • Perumahan yang tidak memenuhi syarat kesehatan.
  • Pembuangan sampah dan kotoran yang tidak teratur.
- Yang berguna
  • Udara yang bersih.
  • Tanah yang subur dengan iklim yang baik.
  • Makanan, pakaian dan perumahan yang sehat.
3) Lingkungan ekonomi
Lingkungan ekonomi merupakan lingkungan hidup yang abstrak :
- Yang merugikan
  • Kemiskinan
Kemiskinan merupakan lingkungan hidup yang sancjat membahayakan kesehatan manusia (jasmani, rohani dan sosial). Karena miskin, orang tidak dapat memenuhi kebutuhan akan makanan yang sehat, yang akan melemahkan daya tahan tubuh, sehingga mudah terserang sesuatu penyakit. Bahkan karena kekurangan makanan itu sendiri dapat menyebabkan orang menjadi sakit seperti.
  • Busung lapar pada orang dewasa.
  • Kwashiorkor (protein-calori malnutrition) pada anak-anak.
Penyakit-penyakit karena kekurangan vitamin misalnya: Xerophthalmi, scorbut, beri-beri.
Kemiskinan yang parah dapat meruntuhkan ahiak manusia secara total sehingga tidak lagi menunaikan kewajiban-kewajiban sosialnya. Menjadikan manusia menjadi kurang/ tidak bertanggung jawab. Menumbuhkan sifat-sifat egoistis (mementingkan diri sendiri) dan munculnya berbagai jenis kejahatan baik yang dilakukan anak-anak/ remaja maupun yang dilakukan orang dewasa. Karena itu perkembangan dalam bidang kesehatan harus pula sejalan dengan perkembangan dalam bidang sosio-konomi. Usaha-usaha kesehatan harus diselenggarakan agar keadaan sosio-ekonomi mendapat kemajuan, sebaliknya pula hanya dalam keadaan sosio-ekonomi yang baiklah usaha-usaha kesehatan dapat berkembang dengan sebaik-baiknya.
- Yang menguntungkan
  • Kemakmuran yang merata pada setiap warga masyrarakat.
4) Lingkungan mental sosial
Juga merupakan lingkungan hidup yang abstrak.
- Yang merugikan
  • Sifat-sifat a-sosial, anti sosial, kebiadaban, sifat momentingkan diri sendiri.
- Yang menguntungkan
  • Sifat gotong-royong, patuh dan menghormati hukum-hukum yang berlaku dalam masyarakat, berperi kemanusiaan berdasarkan ke-Tuhanan Yang Maha Esa.
Ke empat macam lingkungan hidup di atas, saling pengaruh mempengaruhi secara timbal balik. Kemiskinan bila disertai dengan sifat-sifat a-sosial dan anti sosial, akan menyebabkan keruntuhan ahlak secara total.
Bibit penyakit akan bertambah banyak di tempat-tempat mana pembuangan sampah dan kotoran yang tak teratur.
Usaha-usaha kesehatan dan faktor-faktor yang mempengaruhi sehatan
Usaha-usaha kesehatan ditujukan untuk mengendalikan ke faktor yang mempengaruhi kesehatan tersebut sehingga manusia tetap hidup sehat, yaitu dengan :
a. Terhadap faktor penyebab penyakit
1) Memberantas sumber penularan penyakit, baik dengan mengobati penderita ataupun carrier (pembawa basil) maupun dengan meniadakan reservoir penyakitnya.
2) Mencegah terjadinya kecelakaan baik di tempat-tempat umum maupun di tempat kerja.
3) Meningkatkan taraf hidup rakyat, sehinga mereka dapat memperbaiki dan memelihara kesehatannya.
4) Mencegah terjadinya penyakit keturunan yang disebabkan factor endogen.
b. Terhadap faktor manusia
Mempentinggi daya tahan tubuh manusia dan meningkatkan pengetahuan masyarakat dalam pninsip-pninsip kesehatan perseorangan
c. Terhadap faktor lingkungan
Mengubah atau mempengaruhi lingkungan hidup, sehingga factor – faktor yang tidak baik dapat diawasi sedemikian rupa sehingga tidak membahayakan kesehatan manusia.
PENCEGAHAN PENYAKIT (USAHA PREVENTIF)
Umum, Dalam garis besarnya usaha-usaha kesehatan ,dapat dibagi dalam tiga golongan yaitu:
-usaha pencegahan (usaha preventif)
-usaha pengobatan (usaha kuratif)
-usaha rehabilitasi
Dari ke tiga jenis usaha ini,usaha pencegahan penyakit medapat tempat yang utama,karena dengan usaha pencegahan akan diperoleh hasil yang lebih baik,serta memerlukan biaya yang lebih murah dibandingkan dengan usaha pengobatan maupun rehabilitasi.Dapat kita mengerti mencegah agar kaki tidak patah akan memberikan hasil yang lebih baik serta memerlukan biaya yang lebih murah dibandingkan dengan mengobati kaki yang sudah patah ataupun merehabilitasi kaki patah dengan kaki buatan.

Tingkat-tingkat usaha pencegahan
:
Leavell dan clark dalam bukunya “Preventive Medicine for the doctor in his community” membagi usaha pencegahan penyakit dalam 5 tingkatan yang dapat dilakukan pada masa sebelum sakit dan pada masa sakit.
Usaha-usaha pencegahan itu adalah :
-Masa sebelum sakit
a.Mempertinggi nilai kesehatan (Health promotion)
b.Memberikan perlindungan khusus terhadap sesuatu penyakit (Specific protection).
-Pada masa sakit
c. Mengenal dan mengetahui jenis pada tingkat awal,serta mengadakan pengobatan yang tepat dan segera. (Early diagnosis and treatment).
d.Pembatasan kecacatan dan berusaha untuk menghilangkan gangguan kemampuan bekerja yang diakibatkan sesuatu penyakit (Disability limitation).
e.Rehabilitasi (Rehabilitation).
a.Mempertinggi nilai kesehatan
21. Usaha ini merupakan pelayanan terhadap pemeliharaan kesehatan pada umumnya.
Beberapa usaha di antaranya :
-Penyediaan makanan sehat cukup kwalitas maupun kwantitasnya.
-Perbaikan hygien dan sanitasi lingkungan,seperti : penyediaan air rumah tangga
yang baik,perbaikan cara pembuangan sampah, kotoran dan air limbah dan sebagainya.
-Pendidikan kesehatan kepada masyarakat
-Usaha kesehatan jiwa agar tercapai perkembangan kepribadian yang baik.
b.Memberikan perlindungan Khusus terhadap sesuatu penyakit
22. Usaha ini merupakan tindakan pencegahan terhadap penyakit-penyakit tertentu.
Beberapa usaha di antaranya :
-Vaksinasi untuk mencegah penyakit-penyakit tertentu.
-Isolasi penderitaan penyakit menular .
-Pencegahan terjadinya kecelakaan baik di tempat-tempat umum maupun di tempat kerja.
c. Mengenal dan mengetahui jenis penyakit pada tingkat awal serta mengadakan pengobatan yang tepat dan segera.
23. Tujuan utama dari usaha ini adalah :
1)Pengobatan yang setepat-tepatnya dan secepat-cepatnya dari setiap jenis penyakit sehingga tercapai penyembuhan yang sempurna dan segera.
2)Pencegahan penularan kepada orang lain, bila penyakitnya menular.
3) Mencegah terjadinya kecacatan yang diakibatkan sesuatu penyakit.
Beberapa usaha di antaranya :
-Mencari penderita di dalam masyarakat dengan jalam pemeriksaan : misalnya pemeriksaan darah,roentgent paru-paru dan sebagainya serta segera memberikan pengobatan
-Mencari semua orang yang telah berhubungan dengan penderita penyakit yang telah berhubungan dengan penderita penyakit menular (contact person) untuk diawasi agar derita penyakitnya timbul dapat segera diberikan pengobatan dan tindakan-tindakan lain yang perlu misalnya isolasi,desinfeksi dan sebagainya.
-Pendidikan kesehatan kepada masyarakat agar mereka dapat mengenal gejala penyakit pada tingkat awal dan segera mencari pengobatan. Masyarakat perlu menyadari bahwa berhasil atau tindaknya usaha pengobatan, tidak hanya tergantung pada baiknya jenis obat serta keahlian tenaga kesehatannya,melainkan juga tergantung pada kapan pengobatan itu diberikan.
Pengobatan yang terlambat akan menyebabkan :
-Usaha penyembuhan menjadi lebih sulit,bahkan mungkin tidak dapat sembuh lagi misalnya pengobatan kanker (neoplasma) yang terlambat.
-Kemungkinan terjadinya kecacatan lebih besar.
-Penderitaan si sakit menjadi lebih lama.
-Biaya untuk perawatan dan pengobatan menjadi lebih besar.
d. Pembatasan kecacatan dan berusaha untuk menghilangkan gangguan kemampuan bekerja yang diakibatkan sesuatu penyakit.
24.Usaha ini merupakan lanjutan dari usaha ad. C, yaitu dengan pengobatan dan perawatan yang sempurna agar penderita sembuh kembali dan tidak cacat.
Bila sudah terjadi kecacatan maka dicegah agar kecacatan tersebut tidak bertambah
berat (dibatasi),dan fungsi dari alat tubuh yang menjadi cacat ini dipertahankan semaksimal mungkin.
e.Rehabilitasi
26.Rehabilitasi adalah usaha untuk mengembalikan bekas penderita ke dalam masyarakat,sehingga dapat berfungsi laig sebagai anggota masyarakat yang berguna untuk dirinya dan masyarakat,semaksimal-maksimalnya sesuai dengan kemampuannya.
Rehabilitasi ini terdiri atas :
1)Rehabilitasi fisik
yaitu agar bekas penderita memperoleh perbaikan fisik semaksimal-maksimalnya.
Misalnya,seseorang yang karena kecelakaan,patah kakinya perlu mendapatkan rehabilitasi dari kaki yang patah ini sama dengan kaki yang sesungguhnya.
2)Rehabilitasi mental
yaitu agar bekas penderita dapat menyesuaikan diri dalam hubungan perorangan dan social secara memuaskan.
Seringkali bersamaan dengan terjadinya cacat badaniah muncul pula kelainan-kelainan atau gangguan mental.
Untuk hal ini bekas penderita perlu mendapatkan bimbingan kejiwaan sebelumm kembali ke dalam masyarakat.
3)Rehabilitasi sosial vokasional
yaitu agar bekas penderita menempati suatu pekerjaan/jabatn dalam masyarakat dengan kapasitas kerja yang semaksimal-maksimalnya sesuai dengan kemampuan dan ketidak mampuannya.
4)Rehabilitasi aesthesis
usaha rehabilitasi aesthetis perlu dilakukan untuk mengembalikan rasa keindahan,walaupun kadang-kadang fungsi dari alat tubuhnya itu sendiri tidak dapat dikembalikan misalnya : penggunaan mata palsu.
26. Usaha mengembalikan bekas penderita ini ke dalam masyarakat,memerlukan bantuan dan pengertian dari segenap anggota masyarakat untuk dapat mengerti dan memahami keadaan mereka (fisik,mentaldan kemampuannya) sehingga memudahkan mereka dalam proses penyesuaian dirinya dalam masyarakat,dalam keadaannya yang sekarang ini.
Sikap yang diharapkan dari warga masyarakat adalah sesuai dengan falsafah pancasila yang berdasarkan unsure kemanusiaan yang sekarang ini.
Mereka yang direhabilitasi ini memerlukan bantuan dari setiap warga masyarakat,bukan hanya berdasarkan belas kasihan semata-mata,melainkan juga berdasarkan hak azasinya sebagai manusia.
Usaha pencegahan dan kejadian penyakit
27. Bila seseorang seseorang jatuh sakit; dengan pengobatan akan terjadi tiga kemungkinan yaitu :
a. Sembuh sempurna.
b. Sembuh dengan cacat
c. Tidak sembuh lagi (meninggal)
yang terbaik yaitu bila terjadi kesembuhan secar sempurna seandainya terjadi kecacatan, maka alat tubuh yang cacat ini akan tetap dimilikinya dan seringkali merupakan beban (penderitaan) untuk selama-lamanya.
Bila alat-alat mobil rusak,kit adapt membeli yang baru untuk menggantinya,dan ia akan berfungsi lagi dengan baik,seolah-olah mobil tersebut dalam keadaan baru kembali.
Lain halnya dengan alat tubuh manusia, bila rusak (sakit) kita hanya berusaha untuk memperbaikinya (mengobatinya)dengan segala daya, dan tetap memakainya lagi, walaupun perbaikannya tidak mencapai kesempurnaan (cacat).
Penggantian dengan alat buatan (prothese),tidak akan menjadi sebaik seperti asalnya.
Karena itu sangatlah bijaksana, bila kita selalu serprinsip lebih baik mencegah timbulnya penyakit dari pada mengobati maupun merehabilitasinya
USAHA-USAHA KESEHATAN MASYARAKAT
Umum
Usaha keehatan poko (basic health service) yang diajukan organisasi kesehatan sedunia (WHO) sebagai dasar pelayanan kesehatan kepada masyarakat adalah :
1) Pencegahan dan pemberantasan penyakit menular
2) Kessejahteraan Ibu dan Anak
3) Hygiene dan sanitasi lingkungan
4) Pendidikan kesehatan kepada masyarakat
5) Pengumpulan data-data untuk perencanaan dan penilaian (statistik kesehatan)
6) Perawatan kesehatan masyarakat
7) Pemeriksaan, pengobatan dan perawatan
1. Dalam program kesehatan nasional tercantum 17 macam usaha/kegiatan Kesehatan masyarakat yaitu :
2. Pencegahan dan pemberantasan penyakit menular
3. Kesejahteraan ibu dan anak
4. Hygiene dan sanitasi lingkungan
5. Usaha Kesehatan Sekolah
6. Usaha Kesehatan Gigi
7. Usaha Kesehatan Mata
8. Usaha Kesehatan Jiwa
9. Pendidikan kesehatan kepada masyarakat
10. Usaha Gizi
11. Perawatan Kesehatan Masyarakat
12. Keluarga Berencana
13. Rehabilitasi
14. Usaha-usaha Farmasi
15. Laboratorium
16. statistik Kesehatan
17. administrasi usaha kesehatan masyarakat
PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN
PENYAKIT MENULAR
Beberapa Pengertian.
Penyakit menular (communicable diseases) adalah penyakit infeksi yang dapat dipindahkan dari orang atau hewan sakit, dari reservoir ataupun dari benda-benda yang mengandung bibit penyakit lainnya ke manusia-manusia yang sehat.
Penyakit Infeksi
Adalah penyakit yang disebabkan oleh suatu bibit penyakit seperti : bacteri, virus, ricketsia, jamur, cacing dsb.
Infeksi
Adalah masuknya disertai pertumbuhan dan perkembang biakan suatu bibit penyakit didalam tubuh manusia atau hewan sehingga timbul gejala-gejala penyakit
Kontaminasi
Adalah pengotoran permukaan tubih aatau benda-benda oleh sesuatu bibit penyakit
Desinfeksi
Adalah tindakan untuk membubuh bibit penyakit yang berada diluar tubuh manusia.
Isolasi
Adalah pemisahan penderita penyakit infeksi dari orang-orang yang sehat disekitarnya untuk menghindari terjadinya penularan.
Karantina
Adalah pembatasan kebebasan (kemerdekaan) seseorang yang diduga telah mendapatkan penularan suatu penyakit karantina, selama masa inkubasi penyakit karantina yang diduga. Bila sselama dalam pengawasan ini ia benar-benar menderita penyakit karantina yanag diduga, ia kemudian akan diisolasikan. Bila setelah lewat masa inkubasinya, ia tetap sehat maka ia akan dibebaskan kembali.
Tindakan Karantina
Adalah tindakan-tindakan yang dilakukan untuk menolak masuknya dan mencegah keluarnya penyakit penyakit-penyakit karantina melalui alat hubungan lalulintas seperti : kapal laut, pesawat udara.
Masa inkubasi (Masa Tunas)
Adalah waktu antara masuknya suatu bibit penyakit ke dalam tubuh sampai timbulnya gejala-gejala penyakit.
Hospes (Host= Tuan rumah)
Adalah manusia atau hewan yang ditumpangi sesuatu parasit.
Parasit
Adalah organisme (mahluk hidup) yang hidupnya menumpang pada mahluk hidup yang lain dan merugikan mahluk hidup yang ditumpanginya.
Carrier (Pembawa basil)
Adalah orang yang mengandung sesuatu bibit penyakit, tapi ia sendiri tidak menunjukkan gejala-gejala penyakitnya.
Reservior
Adalah manusia, hewan ataupun benda-benda lain yang merupakan tempat berkembang-biaknya bibit penyakit sehingga merupakan sumber penularan.
Vektor (Transmitter)
Adalah hewan yang merupakan pemindah bibit penyakit sehingga terjadi penularan.
Epidemi (Wabah)
Adalah penyebaran suatu penyakit secara cepat sehingga dalam waktu yang bersamaan atau secara bergiliran banyak orang menderita penyakit yang sama.
Pandemi
Adalah epidemi yang menyerang seluruh dunia.
Endemi
Adalah berkecamuknya sesuatu penyakit infeksi yang terus menerus terdapat di suatu daerah mengenai segolongan penduduk.
Epizootie
Adalah epidemic pada binatang.
Virulensi
Adalah ukuran keganasan suatu bibit penyakit untuk menimbulkan penyakit.
Bakteri pathogen
Adalah bakteri yang dapat menimbulkan penyakit.
Cara-cara penularan penyakit
30. Bibit penyakit dapat menular (berpindah) dengan cara-cara :
a. Melalui kontak jasmaniah (Personal contact)
1) Kontak lansung (Direct contact)
Bibit penyakit menular karena kontak badan dengan badan, antara penderita dengan orang yang ditulari.
Misalnya cara penularan penyakit kelamin, penyakit kulit dan sebagainya.
2) Kontak tak langsung (Indirect contact)
Bibit penyakit menular dengan perantaraan benda-benda terkontaminasi karena telah berhubungan dengan penderita.
Misalnya melalui handuk, pakaian, sapu-tangan dan sebagainya.
b. Melalui makanan dan minuman (Food borne infection)
Bibit penyakit menular dengan perantaraan makanan dan minuman yang telah terkontaminasi.Penyakit-penyakit menular dengan cara ini terutama penyakit-penyakit saluran pencernaan makanan seperti : Cholera, Typus abdominalis, Poliomyelitis, Dysentri, Hepatitisinfectiosa, penyakit-penyakit cacing.
Di Negara-negara dimana masih banyak orang yang menggunakan air yang tidak memenuhi syarat kesehatan untuk keperluan rumah tangga, penyakit-penyakit tersebut seringkali menular melalui air. Karena itu penyakit-penyakit ini dinamakan juga “water borne diseases”.
c. Melalui serangga (Arthropod borne infections)
Bibit penyakit menular dengan perantaraan serangga (arthropoda- insecta)
Dalam hal ini, serangganya pun dapat merupakan hospes dari parasitnya ataupun hanya sebagai transmitter saja.
Misalnya :
- Malaria disebabkan oleh Plasmodium sp., ditularkan oleh nyamuk Anopheles sp.
- Demam berdarah (Dengue haemorrhagic fever) disebabkan oleh virus, ditularkan oleh nyamuk Aedes agypti.
- Yellow fever (Demam kuning) disebabkan oleh virus ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti.
- Elephantiasis (Filariasis) yang disebabkan oleh cacing Filaria bancrofti atau Filaria malayi,ditularkan oleh nyamuk Culex fatigans.
- Penyakit-penyakit saluran pencernaan makanan dan minuman dapat ditularkan oleh lalat, karena lalat tersebut memindahkan bibit penyakitnya dari faeces (kotoran) penderita ke makanan ataupun alat-alat makan.
d. Melalui udara (Air borne infections)
Penyakit-penyakit yang menular secara ini terutama penyakit saluran pernapasan.
1) Melalui debu-debu di udara yang menagndung bibit penyakitnya, misalnya penularan penyakit Tuberculosa.
2) Melalui tetes ludah halus (Droplet infections).
Bibit penyakit menular dengan perantaraan percikan ludah pada waktu penderita batuk atau bercakap-cakap.Misalnya cara penularan penyakit Diphtheri, Pertussis.
Pembagian penyakit menular
31. Menurut cara timbulnya gejala dan sifat-sifat penyebarannya penyakit menular dibagi dalam :
a. Penyakit-penyakit akut epidemis
Gejala penyakitnya datang secara mendadak (akut) dan penyebarannya seringkali berupa wabah (epidemi).
Penyakit-penyakit akut epidemis dibagi dalam :
1) Penyakit-penyakit karantina (Quarantinable diseases)
Penyakit-penyakit yang termasuk dalam penyakit-penyakit karantina ditentukan secara internasional (International Sanitary Regulation).
Daftar penyakit-penyakit tersebut dalam perundang-undangan di Indonesia tercantum dalam Undang-undang No. 1 tahun 1962 tentang Karantina Laut dan Undang-undang No. 2 tahun 1962 tentang Karantina Udara.
Penyakit-penyakit karantina itu adalah :
a) Pes (Plague).
b) Kolera (Cholera).
c) Demam kuning (Yellow fever).
d) Cacar (Smallpox).
e) Typhus bercak wabahi – Typhus exanthematicus infectiosa – (Louse borne typhus).
f) Demam balik-balik (Louse borne relapsing fever).
2) Penyakit-penyakit menular yang ketentuannya dimasukkan dalam Undang-undang wabah
Ketentuan tentang penyakit ini ditentukan oleh negara yang bersangkutan.
Dalam perundang-undangan di Indonesia, termuat dalam Undang-undang No. 6 tahun 1962 tentang Wabah, bahwa wabah ini meliputi :
a) Penyakit-penyakit karantina.
b) (1) Typhus perut (Typhus abdominalis).
(2) Para-typhus A, B dan C.
(3) Disentri (mejan) basili (Dysenteria bacillaris).
(4) Radang hati menular (Hepatitis infectiosa).
(5) Para-cholera Eltor *)
(6) Diphtheria.
(7) Kejang tengkuk (Meningitis cerebropinalis epidemica).
(8) Lumpuh kanak-kanak (Poliomyelitis anterior acuta).
3) Penyakit-penyakit menular lainnya
Misalnya : Influenza, Pertussis, Morbili.
b. Penyakit-penyakit khronis endemis
Gejala penyakitnya dating secara lambat (menahun = khronis) dan sering bersifat endemis.
Termasuk penyakit khronis endemis adalah : Malaria, Tuberculosa, Lepra, Framboesia, Syphilis.
32. Penyakit-penyakit menular ini masih banyak terdapat di kalangan rakyat Indonesia seperti : Malaria, Tuberculosa, Lepra, Trachoma, Framboesia, penyakit-penyakit saluran pencernaan makanan dan saluran pernapasan.
Diantara penyakit-penyakit karantina yang ada di Indonesia adalah : Cholera, Pes, Cacar. **)
Kekebalan (Immunitas)
Bila seseorang di tulari bibit penyakit dengan cara-cara seperti yang di sebutkan di atas,belum tentu orang tersebut akan menjadi sakit. Hal ini antara lain di sebabkan karena adanya kekebalan yang dimiliki oleh orang tersebut.
Kekebalan terjadi karena bila tubuh di masuki oleh suatu antigen baik berupa bakteri,virus ataupun toxinnya; tubuh akan bereaksi dengan membuat antibody atau anti-toxin dalam jumlah yang berlebihan, sehingga setelah tubuh selesai menghadapi serangan antigen ini, di dalam serumnya masih terdapat sisa zat anti yang dapat di pakai untuk melawan serangan antigen yang sama. Misalnya : seseorang yang telah menderita cacar atau telah di vaksinasi cacar, akan kebal terhadap cacar karena di dalam serumnya terdapat zat anti yang telah di pakai untuk melawan serangan virusnya.
Banyaknya sisa zat anti ini akan menentukan berapa lama orang tersebut akan kebal terhadap penyakitnya.
Macam-macam kekebalan
34. Menurut cara di perolehnya zat anti tersebut, kekebalan di bagi dalam :
a. Kekebalan aktif
Yaitu kekebalan yang di peroleh, di mana tubuh orang tersebut aktif membuat zat anti sendiri.
Kekebalan aktif di bagi dia yaitu :
1) Kekebalan aktif alami(Naturally acquired immunity)
Orang ini menjadi kebal setelah menderita penyakitnya. Misalnya orang kebal terhadap cacar setelah sembuh daru cacar.
2) Kekebalan aktif disengaja (Artifally induced active immunity)
Yaitu kekebalan yang di peroleh setelah orang mendapatkan vaksinasi.
Misalnya seseorang menjadi kebal terhadap cacar setelah ia mendapatkan vaksinasi cacar.
b. Kekebalan pasif
Yaitu kekebalan yang di peroleh karena orang tersebut mendapatkan zat anti daru luar.
Kekebalan pasif di bagi dua yaitu:
1) Kekebalan pasif yang di turunkan (congenital immunity)
Yaitu kekebalan pada bayi-bayi, karena mendapatkan zat anti yang di turunkan dari ibu nya, ketika ia masih berada di dalam kandungan. Antibody dari darah ibu, melalui placenta, masuk kedalam darah si bayi.
Macam dan jumlah zat anti yang di dapatkannya tergantung pada macam dan jumlah zat anti yang di miliki ibunya.
Macam kekebalan yang di turunkan antara lain : Terhadap tetanus,diphtheria,pertusiss,typus.
Kekebalan ini biasanya berlangsung sampai umur 3 – 5 bulan,karena zat anti ini makin lama makin berkurang, sedang ia sendiri tidak membuatnya.
3) Kekebalan pasif disengaja (Artificially induced passive immunity)
Yaitu kekebalan yang di peroleh seseorang karena orang itu diberi zat anti dari luar.
Pemberian zat anti dapat berupa pengobatan (therapeutica) maupun sebagai usaha pencegahan (prophylactic).
Misalnya : seorang yang luka karena menginjak paku, karena ia takut menderita tetanus, ia di suntik A.T.S. (Anti Tetenus Serum), sebagai usaha pencegahan. Orang lain, yang luka pula,tapi karena tidak tahu ataupun karena hal-hal lain, tidak di suntik A.T.S., kemudian kejang-kejang, yaitu suatu gajala-gejala tetenis, maka sekarang pemberian A.T.S. adalah sebagai usaha pengobatan.
Penyakit dan vaksinnya
35. Tidak semua penyakit dapat di cegah dengan vaksinasi.
Beberapa penyakit yang sudah di temukan vaksinnya adalah :
- Cacar, Tuberculosa (Vaksin B.C.G.), Rabies, Pes.
- Diphtheri, Pertusiss, Tetenus (Vaksin DPT = Diphteri, Pertusiss dan Tetenus).
- Poliomyelitis (Lumpuh anak-anak),
- Cholera, Typhus, Paratyphus, (Vaksin Chotipa).

Minggu, 18 April 2010

Mengenal Ilmu Kesehatan Masyarakat


Ilmu Public Health (Ilmu Kesehatan Masyarakat) Menurut Winslow adalah ilmu atau seni yang bertujuan untuk mencegah penyakit, memperpanjang umur, dan meningkatkan efisiensi hidup masyarakat melalui upaya kelompok-kelompok masyarakat yang terkoordinasi, perbaikan kesehatan lingkungan, mencegah dan memberantas penyakit menular, dan melakukan pendidikan kesehatan untuk masyarakat/perorangan.
Pengertian Sehat :
1. Sehat adalah suatu keadaan seimbang yang dinamis antara bentuk dan fungsi tubuh dengan berbagai faktor yang berusaha mempengaruhinya (Perkin 1938)
2. Sehat adalah suatu keadaan dan kualitas dari organ tubuh yang berfungsi secara wajar dengan segala faktor keturunan dan lingkungan yang dipunyainya (WHO 1957)
3. Sehat adalah keadaan dimana seseorang pada waktu diperiksa oleh ahlinya tidak mempunyai keluhan ataupun tidak terdapat tanda-tanda penyakit atau kelainan (White 1977)
4. Sehat adalah suatu keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis (UU Kesehatan No. 23 tahun 1992)
Menurut H.L Blum, ada 4 faktor yang bersama-sama mempengaruhi tingkat kesehatan masyarakat, yaitu:
1. Kesehatan Lingkungan
2. Perilaku
3. Pelayanan Kesehatan
4. Genetik
Perbedaan Pelayanan Kedokteran Dengan Pelayanan Kesehatan Masyarakat :
PELAYANAN KEDOKTERAN
1. Tenaga pelaksananya terutama adalah para dokter
2. Perhatian utamanya pada penyembuhan penyakit
3. Sasaran utamanya adalah perseorangan atau keluarga
4. Kurang memperhatikan efisiensi
5. Tidak boleh menarik perhatian karena bertentangan dengan etika kedokteran
6. Menjalankan fungsi perseorangan dan terikat dengan undang-undang
7. Penghasilan diperoleh dari imbal jasa
8. Bertanggung jawab hanya kepada penderita
9. Tidak dapat memonopoli upaya kesehatan dan bahkan mendapat saingan
10. Masalah administrasi amat sederhana
PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKAT
1. Tenaga pelaksananya terutama ahli kesehatan masyarakat
2. Perhatian utamanya pada pencegahan penyakit
3. Sasaran utamanya adalah masyarakat secara keseluruhan
4. Selalu berupaya mencari cara yang efisien
5. Dapat manarik perhatian masyarakat misalnya dengan penyuluhan kesehatan
6. Tenaga pelaksananya terutama ahli kesehatan masyarakat
7. Penghasilan berupa gaji dari pemerintah
8. Bertanggung jawab kepada seluruh masyarakat
9. Dapat memonopoli upaya kesehatan
10. Menghadapi berbagai persoalan kepemimpinan